Minggu, 18 Juni 2017

Duel si kembar gara-gara sepotong nanas berakhir kematian sang kakak




Bola206– Rahmana Sinaga (19) tega menikam perut kembarannya, Ramadhan Sinaga setelah berduel satu lawan satu. Akibatnya sang kakak tewas bersimpah darah. Keduanya berkelahi hanya gara-gara sepotong buah nanas. Orang tua mereka terpaksa merelakan kepergian anaknya..Agen bola terpercaya

Kapolres Siak AKBP Restika Perdamean Nainggolan mengatakan, kedua saudara kembar itu tinggal bersama orang tua di Pondok 2 Devisi IV Kampung Libo Jaya, kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau.Bandar Sabung Ayam (LIVE)

"Pelaku yang merupakan adik korban sudah di tangkap saat kabur di lokasi pabrik kelapa sawit milik PT SSA kilometer 16 Libo Jaya tak jauh dari rumahnya," kata Restika, Minggu (18/6).Agen Sabung Ayam

Restika menjelaskan perkelahian keduanya terjadi pada Jumat (16/6) sekitar pukul 20.00 WIB. Saudara kembar itu cek cok mulut kemudian berlanjut adu fisik. Perkelahian terserbut terjadi di teras depan rumah, Perkelahian itu sempat dilerai oleh ibu dan tetangga mereka.Sabung Ayam Online

"Perkelahian tersebut terjadi karena korban tidak tersangka memakan satu potong nenas miliknya," kata Restika.Sabung Ayam

Setelah di lerai, sang adik pergi meninggalkan rumah dan kembali kerumah 00.00 WIB. Saat kembali kerumah, pintu rumah di buka oleh ayahnya. Tanpa rasa curiga, sang ayah kembali kekamar tidur.

Melihat abang kembarnya tertidur pulas diruang tamu, muncul niat tersangka untuk membunuhnya. Lalu tersangka untuk membunuhnya. Lalu tersangka pergi mengambil 1 buah pisau warna silver dengan panjang 30 CM dan gagang dari besi warna silver.

"Pisau itu sengaja disembunyiin tersangka ditumpukan karung goni belakang rumah. Pisau terserbut dibeli 1 minggu lalu dari penjualan barang harian keliling, untuk melawan korban apabila terjadi perkelahian lagi. Karena mereka ini sering berkelahi," ucap Restika.

Setelah mengambil pisau,sang adik kembali keruang tamu lalu menusuk ujung pisau tersebut ke perut kakaknya hingga tubuh korban tersentak. Sang adik langsung melarikan diri ke belakang rumah dan nyembunyikan pisau tersebut ke tumpukan sampah pelepah sawit.

Sang adik melarikan diri dengan berjalan kaki menelusuri jalan aspal lintas Libo - Waduk hinggah sejauh kira-kira 15 Kilometer. Kemudian dia masuk kedalam hutan hingga tersesat di seputaran pabrik kelapa sawit PT SSA Kandis.

Orangtua mereka menjerit histeris meihat sang kakak beesimpah darah dan tak bernyawa. Mereka pun melaporkan kejadian itu pihak polisi dan meminta agar anaknya diproses hukum

Polsek Kandis melakukan pengejaran terhadap pelaku dan memberitahukan ciri-ciri wajah dan tubuhnya. "Hari itu juga pada waktu 15.00 WIB, tersangka keluar dari dalam hutan pun pucat dan kelelahan," kata Restika.

Satpam tersebut memberitahukan ke Bhabin Kamtibmas Libo Jaya dan bersama sama dengan petugas Polsek Kandis merapat ke pos Satpam. Setelah dipastikan pria yang diamankan satpam tersebut ternyata benar perlaku pembunuhan terhadap saudara kembarnya.

Polisi sudah mengamankan tersangka ke kapolsek Kandis. Saat ni kasus tersebut masih di dalami, dan tersangka patut diduga telah melakukan pembunuhan berencana terhadap abangnya," ucap perwira menengah jebolan Akademi Kepolisian tahun 1998 ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar